Senin, 10 Oktober 2011

INILAH MASALAH PERSIAPAN SEA GAMES YANG DITEMUI WAPRES


Sebuah reklame tertempel pada sebuah gapura di jalan menuju Stadion Jakabaring, selepas jembatan Ampera yang populer di tengah kota Palembang. Tertulis di situ, "Palembang Siap Menjadi Tuan Rumah SEA Games XXVI 2011." Reklama bernada optimistis itu menyambut Wakil Presiden Boediono saat melakukan kunjungan kerja ke Palembang, Senin 10 Oktober. Wapres sengaja datang ke Palembang untuk mengecek kesiapan hajatan negara-negara Asia Tenggara ini. Tak didampingi Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng yang harus hadir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari yang sama, Boediono hanya didampingi deputi sekretariat wakil presiden.

Setibanya di Palembang, Pak Boed langsung menuju ke kompleks Jakabaring Sport City. Disinilah fasilitas dan infrastruktur untuk SEA Games dibangun di dalam satu kompleks seluas 350 hektar. Terletak paling depan menghadap Jalan KH. Ahmad Bastari adalah stadion utama Gelora Sriwijaya. Tampak dari depan, Gelora Sriwijaya berdiri dengan megah. Tampak jelas gedung itu baru saja diselesaikan, di sana-sini masih terdapat sisa-sisa pembangunan. Tetapi di bagian dalam rumput telah menghijau, kursi tertata rapi di tribun penonton masih lengkap dengan plastik pembungkusnya. Di tengah lapangan rumput, tiga orang pekerja sedang menyiram rumput yang diimpor khusus dari Amerika, dengan cairan pembasmi hama.

Meski kamar mandi di tribun penonton masih berantakan dan belum berfungsi, debu-debu sisa konstruksi masih menempel tebal di sana-sini, tapi bisa diyakini bahwa gedung ini hanya tinggal menunggu sentuhan akhir saja sebelum siap digunakan. Kondisinya berbeda 180 derajat begitu kendaraan yang membawa rombongan wakil presiden beringsut ke sisi kanan belakang stadion utama. Lokasi ini adalah tempat Aquatic Center sedang dibangun. Dua kolam renang indoor sedang dibangun, tapi hanya satu yang sudah rampung dan sedang diisi dengan air. Kolam renang outdoor yang terletak di belakang Aquatic Center malah tampak baru dimulai pembangunannya. Kondisi keseluruhan gedung jauh dari final.

Bersebelahan dengan Aquatic Center, juga sedang dalam proses pembangunan adalah Stadion Atletik. Hanya bagian tengah dari bangunan yang sudah terlihat bentuk bangunannya, sisanya masih berupa rangka beton dan baja. Kondisinya sama saja untuk venue panjat dinding, baru dua rangka besi dari empat sudah berdiri, itupun masih sebatas rangka. Fasilitas jalan di dalam komples Jakabaring Sport City juga masih berupa jalan tanah, belum dilapis aspal atau paving. Satu-satunya bangunan yang sudah rampung dibangun dan bisa dioperasikan adalah Lapangan Tenis Bukit Asam yang pembangunannya disponsori oleh PT. Bukit Asam. Lainnya baru gedungnya saja yang selesai dibangun, tapi fasilitas kosong sama sekali. Misalnya wisma atlet, sport science center dan lapangan untuk lari. Lebih menyedihkan lagi, sebagian besar venue masih dalam tahap pembangunan. Tengok saja lapangan sepatu roda, lapangan tembak, petanque, areal voli pantai dan lainnya.

Ini belum termasuk persoalan lain seperti pengadaan peralatan olahraga, furnitur untuk wisma atlet, dan fasilitas pendukung lain. Peralatan olah raga yang seluruhnya diadakan di Jakarta baru dikirim ke Palembang 26 Oktober nanti. Padahal hajatan sudah dimulai pada 11 November. Hanya dua minggu waktu yang diberikan untuk pemasangan. Tak urung ini akan menjadi persoalan tersendiri dan panitia penyelenggara pun gusar. Kondisi ini bertolak belakang dengan paparan yang disampaikan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin pada Wakil Presiden Boediono. Menurut Alex rata-rata venue untuk SEA Games sudah sekitar 95-100 persen rampung. Ia pun memastikan pada 26 Juli lalu sudah dilakukan pemeriksaan kelayakan oleh technical expertise dari induk organisasi masing-masing cabang olah raga dari 11 negara.

"Sekarang venue tenis sudah 100 persen. Atletik minus 9,8 persen, aquatic center struktur bawah minus 2,4 persen, struktur atas dengan biaya APBN minus 5,5 persen. Gedung olahraga untuk angkat besi 100 persen,"
tuturnya. 

Persoalan lain yang belum rampung, seperti listrik menurutnya sudah dijamin oleh PLN dan sudah pula disiapkan genset untuk back-up. Melihat situasi ini Wakil Presiden pun meminta komitmen semua pihak untuk mendukung pelaksanaan SEA Games, terutama Gubernur Alex sebaga komandan hajatan. "Harus diselesaikan pada waktunya," kata Boediono. Sementara Ketua Penyelenggara SEA Games ke-26 optimis hajatan ini akan terselenggara tepat waktu dan semua infrastruktur pendukung bisa dirampungkan paling lambat akhir Oktober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar