Sabtu, 14 April 2012

Perbedaan Topik & Judul


ABSTRAKSI

Sebagian orang menganggap bahwa Topik adalah sama dengan Judul. Tetapi pada dasarnya Topik dengan Judul berbeda. Mungkin sebagian orang mengaggap sebuah Topik adalah Judul dan sebuah Judul adalah Topik. Dalam sebuah acara televisi contohnya adalah siaran berita, Topik ini selalu lebih dulu dijabarkan kemudian barulah mengenai Judul. Misalnya siaran berita itu menyiarkan Topik kriminal tentang kejahatan pembunuhan berencana, barulah Judul akan menjabarkan lebih spesifik tentang Topik. Topik merupakan landasan untuk menulis (unsur yang utama yang paling penting) Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan Topik bisa dikatakan landasan utama (secara luas), sedangkan Judul lebih spesifik lagi.

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Topik

Topik dalam bahasa “ yunani ” adalah “ Topoi ”, topik merupakan suatu inti utama yang terdapat pada seluruh isi dari sebuah tulisan yang nantinya hendak kita sampaikan atau yang lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Saat pertama kali kita ingin membuat suatu tulisan, topiklah merupakan hal pertama yang akan kita tentukan. Topik yang masih awal tersebut, nantinya bisa dikembangkan dengan membuat suatu cakupan yang terbagi 2, yaitu cakupan yang lebih sempit dan cakupan yang lebih luas. Topik bisa dikatakan baik jika mempunyai beberapa kriteria, Pertama, topik itu harus mencangkup keseluruhan dari isi tulisan yang akan kita buat nantinya, Kedua, dalam sebuah topik hendaknya bisa menjawab pertanyaan akan suatu masalah apa yang nantinya hendak kita tulis. Dalam sebuah topik, terdapat sebuah ciri utama. Ciri utamanya itu adalah cakupan atau kutipan dari suatu permasalah itu masih bersifat umum dan nantinya belum diuraikan secara lebih detail.

Topik biasanya bisa terdiri dari satu sampai dua kata yang singkat, dalam arti lain memiliki suatu persamaan dan suatu perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya itu dapat dijelaskan seperti ini, disini dijelaskan bahwa baik topik maupun tema mempunyai suatu persamaan, yaitu dapat dijadikan suatu “ judul “ dari suatu karangan. Sedangkan perbedaannya dapat dapat dijelaskan seperti ini, topik masih mengandung suatu hal yang umum, dan dari tema itu penjelasannya akan lebih spesifik dan lebih terarah lagi dalam membahas suatu  masalah atau permasalahan.

2.2  Syarat Sebuah Topik

·        Menarik untuk ditulis dan dibaca

   Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. Dalam menulis Topik hendaknya menarik perhatian, sehingga  akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
Suatu Topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah. Biasanya para pembaca akan tertarik pada suatu Topik yang sedang hangat dibicarakan . untuk membuat Topik yang demikian hendaknya penulis mencari dan mengumpulkan sumber data – data terkait yang akan digunakan untuk menulis.

·        Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah

         Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu. Dalam  bidang ilmu untuk menentukan sebuah Topik, yang terpenting haruslah penulis menentukan sesuai bidang yang dia pahami atau dikuasai.  

           2.3  Pembatasan Sebuah Topik

Pembatasann Topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:

• Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa Topik tersebut benar-benar diketahuinya.

• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

Cara pembatasanya:

a. Tetapkanlah Topik dalam kedudukan central. Contoh; Komunikasi.
b.Ajukan pertanyaan apakah Topik tersebut masih dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.
c.Tetpkanlah yang mana subTopik yang akan dipilih.
d. Ajukan pertanyaan apakah subTopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut

2.4  Pengertian Judul

Judul adalah perincian atau penjabaran dari Topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel Judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan Topik. Jika Topik sekaligus menjadi Judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa Judul itu cocok dengan temanya. Sebuah Judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.  

Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada Judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai.

2.5  Pembagian Judul

Judul dibagi menjadi dua,yaitu :

1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.

2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

              2.6   Syarat Sebuah Judul

a.Asli
Jangan menggunakan Judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.

b. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah Judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).

c. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.

d. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat Judul.
e. Harus bebentuk frasa
f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
g. Tanpa tanda baca di akhir Judul karangan,
h. Menarik perhatian,
i. Logis,
j. Sesuai dengan isi.

Berikut pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat suatu Judul

·        Judul harus mencantumkan atau menggambarkan topik yang diteliti atau dibahas dengan jelas.

Topik : Mengoptimalkan auditor internal pada yayasan sosial PT Sampoerna untuk mengurangi penyimpangan keuangan yang dilakukan pengurus.

Judul : Optimalisasi Peran Auditor Internal sebagai Upaya Meminimalkan Tindak Penyimpangan pada Yayasan Sosial PT Sampoerna.

·      Judul harus jelas sehingga mudah dipahami dengan mendahulukan topik, disusul objek dan tempat penelitian, serta lainnya, contohnya.

Judul yang tidak jelas:


Studi Perbandingan antara Kinerja Perusahaan Domestik yang Baik dan Tidak Baik dengan Perusahaan Asing yang Baik dan Tidak Baik dengan Menggunakan Analisis Rasio Modal.

Judul yang Jelas:

Perbandingan Kinerja Perusahaan Domestik dan Asing di Jawa Tengah berdasarkan Analisis Rasio Modal Saham. Judul tidak boleh dinyatakan dalam bentuk puitis, yakni mengandung makna kiasan atau bukan makna sebenarnya/lugas, 

Judul yang puitis:


Menyingkap Tabir Penyimpangan Pengelolaan Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta.
·                              Judul yang ilmiah:

Penyimpangan Pengelolaan Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta: Faktor-faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya.

·   Judul harus singkat tetapi tidak terlalu umum dan luas sehingga menampakkan topik spesifik yang dibahas.

Contoh judul yang terlalu singkat tetapi terlalu umum

Auditor Internal pada Perusahaan Asing

Contoh judul yang singkat tetapi spesifik

Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal pada PT Coca Cola

·        Pernyataan/rumusan judul dalam bentuk frasa berita, tidak boleh dalam bentuk tanya, misalnya “Bagaimanakah Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal pada PT Coca Cola?”

·    Judul ditulis dengan penalaran bahasa yang logis, dalam pengertian memiliki penalaran yang dapat diterima oleh logika bidang ilmu tertentu.

Contoh yang tidak logis:

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret: Studi Perbandingan Mahasiswa di Kecamatan Banjarsari dan Laweyan Surakarta.


Contoh yang logis:

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret: Studi Perbandingan antara Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik.

·        Judul harus memenuhi syarat kebahasaan, antara lain ditulis dalan bentuk frase, dihindarkan dari singkatan umum, dan dituliskan dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Contoh judul yang tidak memenuhi syarat kebahasaan:        

·        Audit Eksternal secara Berkala merupakan Upaya Mengatasi daripada Penyimpangan
·        Pembiayaan Jamkesmas pada RSR Pemerintah di Kota Surakarta

 Kesalahan pertama pada judul di atas adalah pada strukturnya karena berupa kalimat yang ditandai adanya subjek (audit eksternal secara berkala) dan predikat (merupakan upaya mengatasi …), sedangkan yang benar adalah berupa frase (tidak berstruktur S-P). Kedua, pemakaian kata depan daripada yang sebenarnya tidak perlu. Yang ketiga adalah adanya penyingkatan kata yang tidak lazim, yaitu Jamkesmas dan RSR yang merupakan kepanjangan dari jaminan kesehatan masyarakat dan rumah sakit rujukan. Karena itu, susunan judul yang tepat adalah sebagai berikut ini. Upaya Mengatasi Penyimpangan Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat pada Rumah Sakit Rujukan Pemerintah di Kota Surakarta melalui Audit Eksternal secara Berkala.

Kesimpulan:

Jadi perbedaan Topik dengan Judul adalah:

 Topik merupakan landasan untuk menulis (unsur yang utama yang paling penting),  sedangkan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan Topik bisa dikatakan landasan utama (secara luas), sedangkan Judul lebih spesifik lagi. Misalkan dalam sebuah Topik mengambil Topik “Instrumen Alat Musik” ketika ingin menentukan Judul  bisa bermacam-macam, karena ada alat musik gitar, bass, biola, dan lain-lain. Sebagai contoh Judul dari “Bass, Tidak Hanya Sekedar Pengiring”.

Referensi :      

Link anggota kelompok:
http://anggaseptiannugroho.blogspot.com/     Angga Septian N (21109631)
http://nextforsunrise.blogspot.com/                Arif Rahmanto (21109887)
http://neogalakticos.blogspot.com/                 Budi Santoso (20109507)
http://rizkysinggihsblog.blogspot.com/           Rizky Singgih P (26109424)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar