Konvensi
naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah
lazim, dan sudah disepakati.Kelaziman dan kesepakatan ini cenderung menjadi
aturan baku dan digunakan oleh para akademisi di perguruan tinggi. Namun
,penulisan naskah ilmiah tidak sebatas pada kegiatan akademis di perguruan
tinggi. Para professional dalam berbagai lembaga pemerintah dan swasta, baik di
dalam maupun di luar negeri cenderung menggunakan model naskah yang sudah lazim
atau berdasarkan konvensi.
Dalam
pembuatan naskah yang baik tergantung dari kerangka karangan yang telah digarap
sebelumnya, beserta perincian-perinciannya yang telah dilakukan kemudian.
Perincian dari kerangka karangan akan menghasilkan suatu bab-bab dan sub-sub
bab. Dari bab-bab dan sub-sub bab ini akan menghasilkan pokok-pokok pikiran
atau gagasan utama dalam sebuah paragraf atau alinea. Dalam pembuatan naskah yang baik juga kita harus memperhatikan struktur kalimat
dan pilihan kata (diksi) yang dibuat sedemikian rupa, sehingga apa yang kita
tulis itu jelas, teratur dan menarik.
Namun, ada
hal yang lebih penting dari semua hal yang telah diuraikan di atas. Sebuah karangan juga
menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal; bagaimana supaya
bentuk atau wajah dari karangan itu, sehingga kelihatan tampak lebih indah dan
menarik. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan
kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Semua
persyaratan ini secara umum disebut dengan konvensi naskah. Konvensi
naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah
lazim, dan sudah disepakati.
Dari segi
persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal,
semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah
bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh
konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi
semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu
bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.
Pada
konvensi naskah ini salah satu contohnya adalah “ Karya Ilmiah “, Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang disusun
oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya.
Karya
ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodolog penulisan yang baik dan benar.
Adapun jenis karangan
ilmiah yaitu:
1. Makalah:
Karya tulis yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab
yang berarti karangan).
2. Kertas kerja:
Makalah yang memiliki
tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3. Skripsi:
Karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Tesis:
Karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi:
Karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan
fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
Menurut
http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua
jenis, yaitu :
a. Karangan ilmiah,
Yaitu salah satu jenis
karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah,
Yaitu suatu wahana
penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan..
Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah
yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk
disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Dibawah ini saya akan
memberikan salah satu contoh ” Petunjuk atau Format Penulisan Ilmiah dan “ :
INILAH
CONTOH PETUNJUK ATAU FORMAT PENULISAN ILMIAH
TUJUAN
Tujuan pembuatan
Penulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa untuk dapat menguraikan dan membahas
suatu permasalahan secara ilmiah dan
dapat menuangkannya secara ilmiah dan menuangkannya secara teoritis, jelas dan
sistematis.
ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan
memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan
dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi,
sesempit mungkin.
STRUKTUR
PENULISAN ILMIAH
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai
berikut :
1. Bagian Awal
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka /
Landasan Teori.
4. Hasil Penelitian dan Analisa /Pembahasan dan Analisa
5. Kesimpulan (& Saran)
6. Bagian akhir
Pada No.3,4, dan 5 merupakan Bagian Pokok
1. Bagian
Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
- Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan
Ilmiah standar Universitas Gunadarma.
- Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, NIRM,
Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan pembimbing, koordinator PI,
serta Ketua Jurusan.
- Abstraksi
Berisi
ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata
Pengantar
Berisi
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian
dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing,
Perusahaan, dll ).
- Daftar Isi
- Daftar
Tabel
- Daftar
Gambar
- Daftar Lampiran
NB : kalau ada daftar tabel dan daftar gambar ,boleh dicantumkan
2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok
persoalan. Terdiri dari :
- Latar
Belakang Masalah
Menguraikan
mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
- Rimusan Masalah ( boleh ada, boleh tidak )
- Masalah dan Pembatasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang
dikaji dan bagian mana yang tidak.
- Tujuan Penulisan
Menggambarkan hasil-hasil yang diharapkan
dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
- Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara
analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan
diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil
langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan
gabungan kedua metode di atas.
(Bila penulis melakukan Praktek Kerja, laporan
ditulis menurut format penulisan ilmiah).
- Sistematika
Penulisan
Memberikan
gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.
3. Landasan Teori (untuk yang melakukan
penelitian)
Menguraikan
teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan
menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
4. Gambaran
Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian / kerja praktek di perusahaan)
Menguraikan secara singkat profil
perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri
(tidak termasuk dalam landasan teori).
5. Hasil Penelitian dan Analisa
Bagian ini
dapat dipecah menjadi beberapa bab ( misalnya Bab III dan Bab IV ) tergantung
kebutuhan :
- Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan)
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup
semua aspek yang terkait dengan penelitian.
- Analisa dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar
faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian
menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa
proses dan hasil penyelesaian masalah.
6. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari
Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi
jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan
kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
7. Bagian Akhir
- Daftar
Pustaka
Berisi
daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar
Simbol
Berisi
deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan
keterangannya.
-
Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian,
program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan
penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab
dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab
dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab
dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
- Penulisan
nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan
nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.
2. Penomoran Halaman
- Bagian
Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil
(i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar
judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap
dihitung.
- Bagian
Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab
pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal
bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian
akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan
merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
- Judul
gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik
di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran
tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar
pertama yang aga di bab III.
4. Penulisan Daftar Pustaka
- Ditulis
berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
- Ditulis
menurut kutipan-kutipan
- Menggunakan
nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
- Nama pengarang asing ditulis dengan format :
nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal,
yaitu : nama depan + nama keluarga
- Gelar tidak perlu disebutkan.
- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu
spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak
dua spasi.
- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang,
cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis
informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah
/ tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
- Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000
Contoh
:
Buku
:
[1].Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison
Willey Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 2000.
Anonim
:
[1].Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung
Agung, Jakarta 1983.
Majalah / Jurnal :
[1].Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object
Operation Benchmark”. ACM Trans. Database
Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota
penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan halaman, nama jurnal
digarisbawah / tebal / miring).
Lebih
dari tiga penulis :
[1] Stoica,
I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time,
Time-Shared Systems”, In Proceedings
Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 -
299.
Artikel
:
[1] N.L. Owsley, “Sonar array processing”, in Array Signal Processing, S. Haykin,
Ed.,
Englewood Cliffs, NJ:Prentice_Hall, 1985, ch. 3,pp.115-193.
Internet
:
[1] Galagher, P.R.Jr., “A guide to
understanding audit in trusted system”,
Atau
5.
Pengutipan
Agar pengutipan menjadi sederhana, judul
materi yang diacu tidak perlu diletakkan di bagian bawah pada halaman yang
bersangkutan, melainkan cukup dengan memberikan nomor urut acuan dari daftar
pustaka, sbb :
………………..(kutipan)………………… [3].à berarti kutipan diambil dari buku ke
tiga dari daftar pustaka.
- Jika
kutipan kurang atau sama dari tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi
tanda kutip, spasi tetap biasa.
- Kutipan
yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik
dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk pada bagian
kiri.
6. Format Pengetikan
- Menggunakan
kertas ukuran A4.
- Margin Atas :
4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan
: 3 cm
- Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1
spasi)
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal +
Huruf Besar
Isi 12
/ Normal
Subbab 12
/ Tebal
7. Hasil Penulisan / Kerja Praktek harus :
-
Diseminarkan
dengan membawa ringkasan yang sudah ditransparansikan
-
Dijilid
berbentuk buku dengan jumlah halaman paling sedikit 12 (dua belas) halaman
tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar
pustaka
-
Diketik
dengan menggunakan Word Processor (MS-Word minimal versi 6 atau ’97)
-
Dicetak dengan printer (dianjurkan
dengan LASER PRINTER)
8.
Ketentuan Isi Disket Untuk PI yang diserahkan ke Perpustakaan
a.
Format penulisan file harus dalam bentuk
*.PDF ( bukan *.DOC ) untuk angkatan yang
Lulus sidang tahun 2003 keatas
b. Susunan Isi File Penulisan terdiri
dari :
1. COVER
2. LEMBAR PENGESAHAN
3. KATA PENGANTAR
4. BAB
5 ABSTRAKSI
6 DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR PUSTAKA
8. LAMPIRAN
LISTING PROGRAM
NB : - pada no. 1 dan 2 file boleh terpisah atau boleh dalam 1 file
- pada no. 4 file harus terpisah untuk setiap Bab. (1file untuk setiap Bab)
- pada no. 5, 6, dan 7 File harus terpisah
c. Ketentuan Untuk HARD COVER .
Di punggung Hard Cover diberi/dituliskan :
-
Judul PI
-
NPM
- Nama Mahasiswa
- Tahun Penulisan
Referensi :