ABSTRAKSI
Sebagian orang menganggap
bahwa Topik adalah sama dengan Judul. Tetapi pada dasarnya Topik dengan Judul
berbeda. Mungkin sebagian orang mengaggap sebuah Topik adalah Judul dan sebuah
Judul adalah Topik. Dalam sebuah acara televisi contohnya adalah siaran berita,
Topik ini selalu lebih dulu dijabarkan kemudian barulah mengenai Judul.
Misalnya siaran berita itu menyiarkan Topik kriminal tentang kejahatan
pembunuhan berencana, barulah Judul akan menjabarkan lebih spesifik tentang
Topik. Topik merupakan landasan
untuk menulis (unsur yang utama yang paling penting)
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi
bahasan Topik bisa dikatakan landasan utama (secara
luas), sedangkan Judul lebih spesifik lagi.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Topik
Topik dalam bahasa “ yunani ” adalah “ Topoi ”,
topik merupakan suatu inti utama yang terdapat pada seluruh isi dari sebuah
tulisan yang nantinya hendak kita sampaikan atau yang lebih dikenal dengan
topik pembicaraan. Saat pertama kali kita ingin membuat suatu tulisan, topiklah
merupakan hal pertama yang akan kita tentukan. Topik yang masih awal tersebut,
nantinya bisa dikembangkan dengan membuat suatu cakupan yang terbagi 2, yaitu
cakupan yang lebih sempit dan cakupan yang lebih luas. Topik bisa dikatakan
baik jika mempunyai beberapa kriteria, Pertama, topik itu harus mencangkup
keseluruhan dari isi tulisan yang akan kita buat nantinya, Kedua, dalam sebuah
topik hendaknya bisa menjawab pertanyaan akan suatu masalah apa yang nantinya
hendak kita tulis. Dalam sebuah topik, terdapat sebuah ciri utama. Ciri
utamanya itu adalah cakupan atau kutipan dari suatu permasalah itu masih
bersifat umum dan nantinya belum diuraikan secara lebih detail.
Topik biasanya bisa terdiri
dari satu sampai dua kata yang singkat, dalam arti lain memiliki suatu
persamaan dan suatu perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya itu dapat
dijelaskan seperti ini, disini dijelaskan bahwa baik topik maupun tema
mempunyai suatu persamaan, yaitu dapat dijadikan suatu “ judul “ dari
suatu karangan. Sedangkan perbedaannya dapat dapat dijelaskan seperti ini,
topik masih mengandung suatu hal yang umum, dan dari tema itu penjelasannya
akan lebih spesifik dan lebih terarah lagi dalam membahas suatu masalah
atau permasalahan.
2.2 Syarat Sebuah
Topik
· Menarik untuk ditulis
dan dibaca
Topik
yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan
penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. Dalam
menulis Topik hendaknya menarik perhatian, sehingga akan memotivasi
pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat
menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
Suatu Topik sama sekali
tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan
,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan
fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah. Biasanya
para pembaca akan tertarik pada suatu Topik yang sedang hangat dibicarakan .
untuk membuat Topik yang demikian hendaknya penulis mencari dan mengumpulkan
sumber data – data terkait yang akan digunakan untuk menulis.
· Dikuasai dengan baik
oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah
Untuk menghasilkan tulisan
yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di
lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya,
metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu. Dalam
bidang ilmu untuk menentukan sebuah Topik, yang terpenting haruslah penulis
menentukan sesuai bidang yang dia pahami atau dikuasai.
2.3 Pembatasan Sebuah
Topik
Pembatasann Topik sekurang-kurangnya dapat
membantu pengarang dalam beberapa hal:
• Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa Topik
tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai
masalahnya.
Cara pembatasanya:
a. Tetapkanlah Topik dalam kedudukan central. Contoh; Komunikasi.
b.Ajukan pertanyaan apakah Topik tersebut masih
dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.
c.Tetpkanlah yang mana subTopik yang akan
dipilih.
d. Ajukan pertanyaan apakah subTopik yang
dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut
2.4 Pengertian Judul
Judul
adalah perincian atau penjabaran dari Topik. Judul lebih spesifik dan sering
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga
merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat
menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah
(lokasi). Dalam artikel Judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang
mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga
miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik.
Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan
isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan Topik. Jika Topik sekaligus menjadi
Judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa Judul
itu cocok dengan temanya. Sebuah Judul yang baik akan merangsang perhatian
pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul
hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu,
sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya
itu. Ada Judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah
laporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara
Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai.
2.5 Pembagian Judul
Judul dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama
berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan
bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
2.6 Syarat
Sebuah Judul
a.Asli
Jangan menggunakan Judul yang sudah pernah ada,
bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
b. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu
carilah Judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian
dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema
tersebut).
c. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana,
sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon)
pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik
lagi.
d. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat
dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin
disampaikan dapat tercermin lewat Judul.
e. Harus bebentuk frasa
f. Awal kata harus huruf kapital kecuali
preposisi dan konjungsi,
g. Tanpa tanda baca di akhir Judul karangan,
h. Menarik perhatian,
i. Logis,
j. Sesuai dengan isi.
Berikut pertimbangan yang
harus diperhatikan dalam membuat suatu Judul
· Judul harus mencantumkan
atau menggambarkan topik yang diteliti atau dibahas dengan jelas.
Topik : Mengoptimalkan auditor internal pada yayasan sosial PT Sampoerna untuk
mengurangi penyimpangan keuangan yang dilakukan pengurus.
Judul : Optimalisasi Peran Auditor Internal sebagai Upaya Meminimalkan Tindak
Penyimpangan pada Yayasan Sosial PT Sampoerna.
· Judul harus jelas
sehingga mudah dipahami dengan mendahulukan topik, disusul objek dan tempat
penelitian, serta lainnya, contohnya.
Judul yang tidak jelas:
Studi Perbandingan antara Kinerja Perusahaan Domestik yang Baik dan Tidak Baik
dengan Perusahaan Asing yang Baik dan Tidak Baik dengan Menggunakan Analisis
Rasio Modal.
Judul yang Jelas:
Perbandingan Kinerja
Perusahaan Domestik dan Asing di Jawa Tengah berdasarkan Analisis Rasio Modal
Saham. Judul tidak boleh
dinyatakan dalam bentuk puitis, yakni mengandung makna kiasan atau bukan makna
sebenarnya/lugas,
Judul yang puitis:
Menyingkap Tabir Penyimpangan Pengelolaan Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor
di DKI Jakarta.
· Judul yang ilmiah:
Penyimpangan Pengelolaan Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta:
Faktor-faktor Penyebab dan Upaya Mengatasinya.
· Judul harus singkat
tetapi tidak terlalu umum dan luas sehingga menampakkan topik spesifik yang
dibahas.
Contoh judul yang terlalu singkat tetapi terlalu umum
Auditor Internal pada Perusahaan Asing
Contoh judul yang singkat tetapi spesifik
Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal pada PT Coca Cola
· Pernyataan/rumusan judul
dalam bentuk frasa berita, tidak boleh dalam bentuk tanya, misalnya
“Bagaimanakah Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal pada PT Coca Cola?”
· Judul ditulis dengan
penalaran bahasa yang logis, dalam pengertian memiliki penalaran yang dapat
diterima oleh logika bidang ilmu tertentu.
Contoh yang tidak logis:
Kemampuan Menulis Karya Ilmiah pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret: Studi
Perbandingan Mahasiswa di Kecamatan Banjarsari dan Laweyan Surakarta.
Contoh yang logis:
Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret: Studi
Perbandingan antara Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik.
· Judul harus memenuhi
syarat kebahasaan, antara lain ditulis dalan bentuk frase, dihindarkan dari
singkatan umum, dan dituliskan dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Contoh judul yang tidak memenuhi syarat
kebahasaan:
· Audit Eksternal secara
Berkala merupakan Upaya Mengatasi daripada Penyimpangan
· Pembiayaan Jamkesmas
pada RSR Pemerintah di Kota Surakarta
Kesalahan pertama
pada judul di atas adalah pada strukturnya karena berupa kalimat yang ditandai
adanya subjek (audit eksternal secara berkala) dan predikat (merupakan upaya
mengatasi …), sedangkan yang benar adalah berupa frase (tidak berstruktur S-P).
Kedua, pemakaian kata depan daripada yang sebenarnya tidak perlu. Yang ketiga
adalah adanya penyingkatan kata yang tidak lazim, yaitu Jamkesmas dan RSR yang
merupakan kepanjangan dari jaminan kesehatan masyarakat dan rumah sakit
rujukan. Karena itu, susunan judul yang tepat adalah sebagai berikut ini. Upaya
Mengatasi Penyimpangan Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat pada Rumah Sakit
Rujukan Pemerintah di Kota Surakarta melalui Audit Eksternal secara Berkala.
Kesimpulan:
Jadi
perbedaan Topik dengan Judul adalah:
Topik merupakan landasan untuk menulis
(unsur yang utama yang paling penting), sedangkan
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi
bahasan Topik bisa dikatakan landasan utama (secara
luas), sedangkan Judul lebih spesifik lagi. Misalkan dalam sebuah Topik
mengambil Topik “Instrumen Alat Musik” ketika ingin menentukan Judul bisa
bermacam-macam, karena ada alat musik gitar, bass, biola, dan lain-lain.
Sebagai contoh Judul dari “Bass, Tidak Hanya Sekedar Pengiring”.
Referensi
:
Link anggota kelompok:
http://anggaseptiannugroho.blogspot.com/
Angga Septian N (21109631)
http://nextforsunrise.blogspot.com/
Arif
Rahmanto (21109887)
http://neogalakticos.blogspot.com/
Budi Santoso
(20109507)
http://rizkysinggihsblog.blogspot.com/
Rizky Singgih P (26109424)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar