Penalaran merupakan proses
pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi – proposisi yang mendahuluinya.
Contoh :
Logam 1 dipanasi dan memuai
Logam 2 dipanasi dan memuai
Logam 3 dipanasi dan memuai
Logam 4 dipanasi dan memuai
Logam 5 dipanasi dan memuai
Dan seterusnya
Jadi kesimpulannya : semua logam yang
dipanasi memuai.
Ada juga yang berpendapat
bahwa penalaran itu adalah suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Ciri-ciri Penalaran :
1.
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas
dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ).
2.
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis
pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah
tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Pada sebuah penalaran itu terdapat 2 jenis yaitu :
1.
Deduktif yang berujung pada rasionalisme
2.
Induktif yang berujung pada empirisme
PENALARAN
INDUKTIF
Penalaran induktif adalah
proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku
umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut
induksi.
Penalaran induktif dapat
berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi
adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan
fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala
serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil
pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab
akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola
sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Contohnya
dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau: Semua
es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk membedakan preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
Induksi kuat:
Semua burung gagak yang
kulihat berwarna hitam.
Induksi lemah:
Aku selalu menggantung
gambar dengan paku.
Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
Contoh
lainnya adalah :
- Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
- Ikan paus berdaun telinga biak dengan melahirkan.
Jadi Kesimpulnnya :
Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif, yaitu
adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik
kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran
Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen
dan 3 macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan
silogisme alternatif
Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang
kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis
mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis
minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga
proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat.
Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K : Saya lulusan SLTA
Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan
kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
– Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Contoh
kalimat deduktif :
Ada beberapa penyebab kemacetan di
Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan ruas jalan
yang ada. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangatlah minim. Ketiga,
banyak tempat yang memunculan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta
api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dsb. Keempat,
kurang tegasnya petugas yang berwewenang dalam mengatur lalu lintas serta
menindak para pelanggar lalu lintas.
Contoh
lainnya adalah :
- Laptop adalah barang elektronik dan
membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan
membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Jadi kesimpulan :
Semua barang elektronik membutuhkan daya
listrik untuk beroperasi
Referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf
http://rachmawatinadya.blogspot.com/2001/10/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
http://arief021091.wodpress.com/2011/10/27/arti-penalaran-definisi-penalaran-dan-hakikat-penalaran
http://dizly.wodpress.com/2011/02/28/definisi-penalaran-deduktif/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf
http://rachmawatinadya.blogspot.com/2001/10/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
http://arief021091.wodpress.com/2011/10/27/arti-penalaran-definisi-penalaran-dan-hakikat-penalaran
http://dizly.wodpress.com/2011/02/28/definisi-penalaran-deduktif/
kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)
BalasHapus