Sebuah reklame tertempel pada sebuah gapura di jalan menuju
Stadion Jakabaring, selepas jembatan Ampera yang populer di tengah kota
Palembang. Tertulis di situ, "Palembang
Siap Menjadi Tuan Rumah SEA Games XXVI 2011." Reklama bernada
optimistis itu menyambut Wakil Presiden Boediono saat melakukan kunjungan kerja
ke Palembang, Senin 10 Oktober. Wapres sengaja datang ke Palembang untuk
mengecek kesiapan hajatan negara-negara Asia Tenggara ini. Tak didampingi
Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng yang harus hadir di Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari yang sama, Boediono hanya didampingi
deputi sekretariat wakil presiden.
Setibanya di Palembang, Pak Boed langsung menuju ke kompleks
Jakabaring Sport City. Disinilah fasilitas dan infrastruktur untuk SEA Games
dibangun di dalam satu kompleks seluas 350 hektar. Terletak paling depan
menghadap Jalan KH. Ahmad Bastari adalah stadion utama Gelora Sriwijaya. Tampak
dari depan, Gelora Sriwijaya berdiri dengan megah. Tampak jelas gedung itu baru
saja diselesaikan, di sana-sini masih terdapat sisa-sisa pembangunan. Tetapi di
bagian dalam rumput telah menghijau, kursi tertata rapi di tribun penonton
masih lengkap dengan plastik pembungkusnya. Di tengah lapangan rumput, tiga
orang pekerja sedang menyiram rumput yang diimpor khusus dari Amerika, dengan
cairan pembasmi hama.
Meski kamar mandi di tribun penonton masih berantakan dan
belum berfungsi, debu-debu sisa konstruksi masih menempel tebal di sana-sini,
tapi bisa diyakini bahwa gedung ini hanya tinggal menunggu sentuhan akhir saja
sebelum siap digunakan. Kondisinya berbeda 180 derajat begitu kendaraan yang
membawa rombongan wakil presiden beringsut ke sisi kanan belakang stadion
utama. Lokasi ini adalah tempat Aquatic Center sedang dibangun. Dua kolam
renang indoor sedang dibangun, tapi hanya satu yang sudah rampung dan sedang
diisi dengan air. Kolam renang outdoor yang terletak di belakang Aquatic Center
malah tampak baru dimulai pembangunannya. Kondisi keseluruhan gedung jauh dari
final.
Bersebelahan dengan Aquatic Center, juga sedang dalam proses
pembangunan adalah Stadion Atletik. Hanya bagian tengah dari bangunan yang
sudah terlihat bentuk bangunannya, sisanya masih berupa rangka beton dan baja.
Kondisinya sama saja untuk venue panjat dinding, baru dua rangka besi dari
empat sudah berdiri, itupun masih sebatas rangka. Fasilitas jalan di dalam
komples Jakabaring Sport City juga masih berupa jalan tanah, belum dilapis
aspal atau paving. Satu-satunya bangunan yang sudah rampung dibangun dan bisa
dioperasikan adalah Lapangan Tenis Bukit Asam yang pembangunannya disponsori
oleh PT. Bukit Asam. Lainnya baru gedungnya saja yang selesai dibangun, tapi
fasilitas kosong sama sekali. Misalnya wisma atlet, sport science center dan
lapangan untuk lari. Lebih menyedihkan lagi, sebagian besar venue masih dalam
tahap pembangunan. Tengok saja lapangan sepatu roda, lapangan tembak, petanque,
areal voli pantai dan lainnya.
Ini belum termasuk persoalan lain seperti pengadaan
peralatan olahraga, furnitur untuk wisma atlet, dan fasilitas pendukung lain.
Peralatan olah raga yang seluruhnya diadakan di Jakarta baru dikirim ke
Palembang 26 Oktober nanti. Padahal hajatan sudah dimulai pada 11 November.
Hanya dua minggu waktu yang diberikan untuk pemasangan. Tak urung ini akan
menjadi persoalan tersendiri dan panitia penyelenggara pun gusar. Kondisi ini
bertolak belakang dengan paparan yang disampaikan Gubernur Sumatera Selatan
Alex Noerdin pada Wakil Presiden Boediono. Menurut Alex rata-rata venue untuk
SEA Games sudah sekitar 95-100 persen rampung. Ia pun memastikan pada 26 Juli
lalu sudah dilakukan pemeriksaan kelayakan oleh technical expertise dari induk
organisasi masing-masing cabang olah raga dari 11 negara.
"Sekarang venue tenis sudah 100 persen. Atletik minus 9,8 persen, aquatic center struktur bawah minus 2,4 persen, struktur atas dengan biaya APBN minus 5,5 persen. Gedung olahraga untuk angkat besi 100 persen," tuturnya.
Persoalan lain yang belum rampung, seperti listrik
menurutnya sudah dijamin oleh PLN dan sudah pula disiapkan genset untuk
back-up. Melihat situasi ini Wakil Presiden pun meminta komitmen semua pihak
untuk mendukung pelaksanaan SEA Games, terutama Gubernur Alex sebaga komandan
hajatan. "Harus diselesaikan pada waktunya," kata Boediono. Sementara
Ketua Penyelenggara SEA Games ke-26 optimis hajatan ini akan terselenggara
tepat waktu dan semua infrastruktur pendukung bisa dirampungkan paling lambat
akhir Oktober.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar